THE PRAGMATIC ANALYSIS OF POLITICAL MEMES

Agnes Novi Krismayanti, Agnes Adhani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan bahasa yang meliputi interferensi bahasa dan bahasa nonbaku, (2) jenis kalimat, (3) konteks SPEAKING, dan (4) makna yang terdapat di dalam meme politik.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatifdengan data berupa kata, frasa, dan kalimat yang dapat mengungkapkan makna dalam meme politik. Hasil Penelitian: (1)Terjadi interferensi bahasa meliputi interferensi leksikal dan kata nonbaku yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas kata, yaitu kata kerja, kata ganti, kata sifat, kata keterangan, kata benda, dan kata sambung, (2)terdapat (a) kalimat deklaratif, (b) kalimat imperatif, (c) kalimat interogatif, (d) kalimat eksklamatif, (3)konteks SPEAKING dengan empat faktor penentu yang berbeda yaitu (a) S (Setting/Scane) terkait tempat dan tanggal pengambilan data sesuai dengan situasi kontekstual (b) E (End) yaitu tujuan, (c) A (Act): topik dan urutan tutur, dan (d) N (Norms): sopan santun tutur dalam meme, sedangkan faktor yang sama yaitu P (Partisipant): kreatormeme dan pembaca meme, K (Key): ragam bahasa nonbaku, (6) I (Instrument): penyampaian secara tertulis melalui media internet, dan G (Genre) yaitu meme, (4) Makna dibagi menjadi (1) makna menyindir, (2) makna mengkritik, dan (3) makna kelakar.

 

Kata Kunci: Pragmatik, Meme, Meme Politik, Interferensi, Bahasa Nonbaku, Kalimat, Konteks SPEAKING, dan Makna.


Full Text: 13-24

Refbacks

  • There are currently no refbacks.